• Cekungan Sedimen

    Cekungan sedimen merupakan kumpulan dari beberapa sedimen-sedimen dimana sebagai trap petroleum. ...

  • Metode Seismik Refleksi

    Metode Seismik Refleksi adalah suatu metode yang digunakan pada Geofisika untuk menemukan suatu anomali keberadaan Karbohidrat. ...

  • Metode Seismik Refraksi

    Metoda seismik refraksi ialah dimana metode pengukuran dari Geofisika dimana mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. ...

  • Shale Stone

    Shale Stone atau batuan shale ialah batuan yang memiliki porositas yang baik namun mempunyai permeabilitas yang jelek. ...

  • Tipe Rig offShore

    Ada beberapa tipe Rig offshore, mulai dari pesisir sampai ke laut dalam. ...

Thursday, March 19, 2015

Cekungan Sedimen

Cekungan Sedimen

         Cekungan sedimen merupakan semacam depresi dimana mempunyai kapabilitas untuk menjadi tempat terakumulasinya endapan sedimen. Subsidens dari kerak bumi bagian atas harus terjadi sehingga depresi yang sedemikian rupa bisa terbentuk. Mekanisme yang dapat menghasilkan subsidens yang cukup untuk membentuk cekungan antara lain mencakup proses penipisan kerak, pembebanan tektonik, pembebanan subkrustal, aliran astenosferik, dan densifikasi krustasl(Dickinson, 1993). 

Gambar: Proses Pembentukan Cekungan Sedimen
Cekungan sedimen adalah sebuah tempat di kerak Bumi yang relatif lebih cekung dibandingkan sekitarnya tempat sungai-sungai mengalir/bermuara, danau atau laut berlokasi, tempat sedimen-sedimen diendapkan. Setelah mengalami proses geologi selama jutaan tahun, maka cekungan sedimen itu bisa berisi batuan sedimen yang ketebalannya bisa beragam dari beberapa ratus meter sampai beberapa puluh ribu meter.
Dengan berbagai metode survei dan pengolahan data, para ahli geologi dan geofisika dapat memetakan keberadaan cekungan-cekungan sedimen ini, begitu juga di Indonesia. Pemetaan terbaru cekungan sedimen di Indonesia oleh para ahli di Badan Geologi pada tahun 2010 telah dapat memetakan keberadaan 128 cekungan sedimen Indonesia dari berbagai umur batuan, dari sekitar 500 – 5 juta tahun umur batuan sedimen pengisi cekungan.
Mengapa cekungan sedimen harus dipetakan? Sebab cekungan sedimen bisa menjadi tempat akumulasi minyak, gas, dan batubara terjadi. Dari 128 cekungan sedimen itu, saat ini Indonesia memroduksi minyak, gas dan batubaranya dari 18 cekungan. Berarti masih ada 110 cekungan sedimen yang harus dipelajari dan dieksplorasi lebih intensif untuk melihat apakah cekungan-cekungan sedimen ini mempunyai akumulasi minyak, gas, batubara, atau juga mineral logam/nonlogam yang berhubungan dengan proses sedimentasi. Bila dari 110 cekungan sedimen itu ada 20 saja cekungan migas baru yang ditemukan lalu diproduksikan, hm…itu akan memanjangkan umur Indonesia lebih dari 100 tahun lagi sebagai produsen migas. Nah, masih banyak sekali kan yang harus dikerjakan oleh para geologist dan geophysicist Indonesia.

Selengkapnya dapat dilihat pada sumber aslinya gang..
Sumber: https://geotrekindonesia.wordpress.com/2014/05/08/eksplorasi-basement-dan-cekungan-indonesia/

Tuesday, March 17, 2015

ICE FIRE ( Es yang Terbakar )

Ice fire


Pernah dengar tidak...?
Jika tidaakkk.....
saya akan menjelaskan beberapa pengetahuan saya tentang hal tersebut, mudah-mudahan teman dapat memetik informasi penting dari hal tersebut..

Pernah lihat tidak dengan gambar diatas.. ?
Bagi orang yang biasa saja menganggap itu hanya sebatas Ice kan..? yaa jika dilihat sekilas sih memang hanya kristal es..
Tapi coba dibayangkan kalo ternyata ice kristal tersebut ....
ternyata dapat menimbulkan api....
coba dilihat gambar dibawah ini..
Gambar disamping sangat jelas bahwa itu adalah suatu Ice yang dapat terbakar..
ice yang dapat terbakar ini ialah ternayata bukan ice yang terbentuk oleh air, namun terbentuk oleh gas methana..

dimana gas metana inilah yang dinamakan METAN HIDRAT.



METAN HIDRAT

Pernah dengar tidak tentang Metan Hidrat.? Metan Hidrat ialah gas metana yang terbentuk menyerupai ice, penampakan ini terjadi karena metan hidrat berada pada kedalaman yang sangat dalam, serta mempunyai tekanan yang sangat tinggi serta mendapat suhu yang sangat rendah.. hal ini yang menyebabkan gas metan tersebut berbentuk kristal.
untuk lebih jelasnya, lokai gas hidrat dapat dilihat pada gambar dibawah..



Sunday, March 15, 2015

Hubungan Geofisika dengan Geologi


G&G
Geofisika dan Geologi ibarat Iman dan Ilmu, kenapa dikatakan seperti itu karena Geologi tanpa Geofisika buta begitu pun sebaliknya Geofisika tanpa Geologi lumpuh.
Geofisika dan Geologi sangat berperan aktif pada dunia perminyakan, meskipun kedua cabang ilmu ini mempunyai metode yang berbeda-beda, namun tujuannya sama. Kehidupan ini membutuhkan sumber energi untuk hidup, untuk penerangan, untuk menikmati apa saja yang dianggap bermanfaat dalam menunjang kehidupan. 
salah satunya sumber energi yang selalu menemani kehidupan kita ialah sumber energi konventional baik itu minyak maupun gas. 

Geofisika
untuk mendapatkan sumber energi tersebut dibutuhkan perhitungan dan analisa yang tinggi baik itu dari sifat fisiknya maupun dari struktur pembentukan yang di analisa secara geologi. jadi itulah alasan kenapa kita sangat membutuhkan ahli Geofisika dan ahli Geologi. 

 




Geologi
semoga tulisan diatas mampu membuat pembaca menyadari betapa pentingnya kedua ilmu tersebut. 

Apa itu Geologi...?

Geologi, adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan  dan rangkaian pegunungan.
Ilmu geologi di bagi dalam berbagai cabang ilmu. berikut caban-cabang ilmu geologi :
1. Mineralogi:
ilmu yang mempelajari mineral sebagai bahan utama pembentuk kerak bumi.
2. Petrologi :
ilmu yang mempelajari batuan serta cara terjadinya (ganesha), macam batuan, dan klasifikasi.
3. Stratigrafi :
ilmu yang mempelajari perlapisan batuan pada kulit bumi dalam hubungan ruang dan waktu.
4. Paleontologi :
ilmu yang mempelajari pembatuan dari sisa-sisa binatang purba ataupun tumbuh- tumbuhan.
5. Geologi sejarah :
ilmu yang mempelajari urutan kejadian selama masa perubahan bumi dari satu zaman ke zaman lain.
6. Geologi Ekonomi :
ilmu yang mempelajari endapan-endapan mineral yang berharga seperti emas, minyak, batu bara dan lain-lain.
7. Geofisika :
ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisika dari bumi, seperti gaya berat, gejala magnetis dan lain-lain.
8. Geomorfologi :
ilmu yang mempelajari bentukan bumi yang terjadi akibat dari gejala alam di luar bumi. (meteor)
9. Gelogi Teknik :
ilmu yang diaplikasikan ke teknik. seperti pembuatan waduk, jalan tol dan lain-lain.
10. Gelogi foto :
ilmu yang mempelajari gejala gelogy dari hasil interpretasi foto udara.
11. Geologi struktur :
ilmu yang mempelajari, mengenai bentuk, arsitektur dan gejala-gejala yang menyebabkan perubahan harga
12. Geologi Tata Lingkungan :
ilmu yang mempelajari geologi yang diaplikasikan dalam kegidupan sehari-hari.
13.Volkanologi :
ilmu yang mempelajari tentang kegunung apian dan merupakan mata rantai yang tak terpisah dari geologi.

Ilmu geologi ini sangat penting kita pelajari untuk memudahkan kita semua menemukan sumber energi konventional. 

Apa itu Geofisika...?

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.
Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan oseanografi (laut). Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon baik itu seismik refraksi maupun seismik refleksi.